Selama lima tahun ini, dana internasional untuk program beasiswa
Indonesia mencapai Rp 4,284 triliun. Sekitar 60 persen lebih beasiswa
itu diberikan dalam bentuk grant atau hibah, sedangkan sisanya
berbentuk pinjaman, dan disediakan Pemerintah Indonesia serta sumber
domestik lainnya.
Meskipun pemanfaatan beasiswa dari
lembaga internasional itu untuk mendukung peningkatan sumber daya
manusia (SDM) Indonesia seperti yang diprogramkan pemerintah, namun
belum secara umum ada evaluasi menyeluruh mengenai dampaknya bagi
pengembangan institusi setelah penerima beasiswa kembali. Karena itu,
perlu dikembangkan analisa atau penelitian, baik oleh pemerintah,
maupun lembaga penyedia beasiswa untuk mengetahui hasil dan manfaat
lebih jauh dari program tersebut.
Demikian yang terungkap dari hasil Survei Pemetaan Program Beasiswa
Luar Negeri di Indonesia yang dipaparkan dalam Rapat Koordinasi
Beasiswa Luar Negeri yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) di Jakarta, Selasa (10/3). Pelaksanaan survei
pemetaan ini didukung Pemerintah Australia melalui AusAID dan Kedutaan
Besar Belanda.
Taufik Hanafi, Direktur Agama dan Pendidikan, Kementerian Negara
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengatakan,
peningkatan SDM Indonesia masih menghadapi tantangan yang berat. Di
tingkat ASEAN saja, Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Thailand.
Menurut Taufik, adanya bantuan luar negeri harus akan memberi
kontribusi bagi pemanfaatan sumber daya dalam negeri secara efektif dan
efisien. Bantuan dari para donor itu harus diharmonisasikan dengan
program yang ada untuk menghindari duplikasi. “Yang penting justru
harus bisa bersinergi untuk mencapai sasaran pembangunan yang hendak
dicapai,” ujar Hanafi.
Dari hasil survei pemetaan ditemukan ada lebih dari 7.250 beasiswa
yang disediakan oleh luar negeri dalam lima tahun terakhir ini bagi
Indonesia. Adapun di dalam negeri, pemerintah menyediakan 1.921
beasiswa, yang paling besar disediakan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Depdiknas pada tahun ini menyediakan 700 beasiswa.
Adapun negara yang memberikan donasi yang besar adalah Australia,
disusul Jerman, Amerika Serikat, dan Belanda. Pemanfaatan beasiswa luar
negeri itu umumnya untuk bidang studi ekonomi, keuangan, dan
perdagangan (23 persen), kebijakan publik dan administrasi pemerintahan
(24 persen), sains dan teknologi (20 persen), serta bidang pendidikan
(12 persen).
Sumber: kompas.com
Posted by : Admin mv~kpop | SHINee World

Tidak ada komentar:
Posting Komentar